Tumpeng adalah cara menyajikan nasi beserta lauk-pauknya yang dibentuk kerucut; karena menggunakan nasi maka akhirnya disebut ‘nasi tumpeng’. Olahan nasi yang dipakai untuk Tumpeng umumnya menggunakan nasi kuning, namun bisa juga dibuat dengan nasi putih biasa atau nasi uduk. Cara penyajian nasi tumpeng biasanya untuk acara pengajian, ulang tahun, peresmian, pencapaian target ataupun perayaan lainnya
Tumpeng biasa disajikan di atas tampah (wadah bundar tradisional dari anyaman bambu) dan dialasi daun pisang
Dalam pelaksanaan tradisi kenduri Slametan masyarakat Islam tradisional Jawa, tumpeng akan disajikan sesudah digelarnya pengajian Al Quran terlebih dahulu. Menurut tradisi Agama Islam Jawa, “Tumpeng” merupakan akronim yang ada dalam bahasa Jawa yaitu yen metu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh). Sedangkan untuk lauk-pauknya tumpeng, berjumlah 7 macam, angka 7 bahasa Jawa yaitu pitu, pitu maksudnya Pitulungan (pertolongan). Maka bila seseorang berhajatan dengan menyajikan Tumpeng, maksudnya adalah memohon pertolongan kepada Yang Maha Pencipta agar kita dapat memperoleh kebaikan dan terhindar dari keburukan, serta memperoleh kemuliaan yang memberikan pertolongan. Dan itu semua akan kita dapatkan bila kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh.[butuh rujukan]
Tumpeng merupakan bagian penting dalam perayaan kenduri tradisional. Perayaan atau kenduri adalah wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan perayaan, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi menjadi kue ulang tahun dalam perayaan pesta ulang tahun.
Dalam kenduri, syukuran, atau slametan, setelah pembacaan doa, tradisi tak tertulis menganjurkan pucuk tumpeng dipotong dan diberikan kepada orang yang paling penting, paling terhormat, paling dimuliakan, atau yang paling dituakan di antara orang-orang yang hadir. Dengan menggunakan tumpeng masyarakat menunjukkan rasa syukur dan tanda terima kasih kepada Tuhan sekaligus merayakan kebersamaan dan kerukunan bersama seluruh masyarakat.
Acara yang di dalamnya melibatkan nasi tumpeng disebut secara awam sebagai ‘tumpengan’. Di Yogyakarta misalnya, berkembang tradisi ‘tumpengan’ pada malam sebelum tanggal 17 Agustus, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, untuk mendoakan keselamatan negara.
DAFTAR HARGA PAKET NASI TUMPENG UNTUK AREA JAKARTA HANYA DARI NASI TUMPENG JAKARTA
NASI TUMPENG KLASIK
Dengan Menu : Nasi Kuning, Ayam Goreng, Sambal Goreng Ati, Empal Suwir, Mie Goreng, Telur Balado, Urap dan Serundeng
PORSI HARGA
20 Porsi Rp 900,000
30 Porsi Rp 1,250,000
40 Porsi RP 1,500,000
50 Porsi Rp 1,700,000
NASI TUMPENG HEMAT
Untuk Paket Ini Didalamnya Ada: Nasi Kuning, Ayam Goreng, Sambal Goreng Ati, Orek Tempe, Kacang Teri, Mie Goreng, Dadar Telur, Urap dan Serundeng
PORSI HARGA
20 Porsi Rp 600,000
30 Porsi Rp 800,000
40 Porsi RP 950,000
50 Porsi Rp 1,100,000
NASI TUMPENG SUPER
Untuk Paket Ini Didalamnya Ada: Nasi Kuning, Ayam Bumbu Rujak, Telur Balado, Kacang Teri, Bakwan Sayur, Kentang Balado, Mie Goreng, Urap & Serundeng
PORSI HARGA
20 Porsi Rp 700,000
30 Porsi Rp 950,000
40 Porsi RP 1,050,000
50 Porsi Rp 1,200,000
NASI TUMPENG EXTRA
Untuk Paket Ini Didalamnya Ada : Nasi Kuning, Empal Daging, Tahu & Tempe Bacem, Kacang Teri, Mie Goreng, Telur Dadar, Urap & Serundeng
PORSI HARGA
20 Porsi Rp 800,000
30 Porsi Rp 1,050,000
40 Porsi RP 1,200,000
50 Porsi Rp 1,400,000
NASI BERKAH (TUMPENG PIPIH / GEPENG)
Dengan Menu : Nasi Kuning , Mie Goreng, Ayam Goreng, Perkedel Kentang, Urap sayur, Empal Suwir, Telur Dadar
PORSI HARGA
5 Porsi Rp 170,000
10 Porsi Rp 350,000
20 Porsi Rp 650,000
30 Porsi Rp 950,000
40 Porsi RP 1,200,000
50 Porsi Rp 1,500,000
NASI TUMPENG PINCUK
Dengan Menu : Nasi Kuning/ Nasi Gurih, Ayam Suwir Pedas, Urap khas Kentjana, Balado Kentang Kering, Bakwan Jagung, Udang Goreng Tepung, Mie Goreng, Dadar Telur, Rempeyek
PORSI HARGA
5 Porsi Rp 170,000
10 Porsi Rp 350,000
20 Porsi Rp 650,000
30 Porsi Rp 950,000
40 Porsi RP 1,200,000
50 Porsi Rp 1,500,000
*Harga Sewaktu-waktu dapat berubah.